Peluang Usaha dan Cara Budidaya Tomat Hidroponik Skip to main content

Peluang Usaha dan Cara Budidaya Tomat Hidroponik


    Tomat Hidroponik - Buah Tomat segar adalah yang terbaik, dan Hidroponik dapat menjadi alternatif ekonomis, yang mampu menghasilkan buah segar dan sehat sepanjang tahun.




      Hidroponik dapat menghasilkan buah segar yang lezat seperti tomat yang ditanam di luar ruangan dari toko kelontong lokal Anda atau pasar petani. Keuntungan utama adalah Anda bisa menanam buah musim panas ini sepanjang tahun, disegala musim.

      Tomat Hidroponik

      Jadi tidak mengherankan jika tomat adalah tanaman yang paling populer untuk ditanam secara hidroponik.

      Tomat adalah tanaman yang cukup kuat yang merespon sangat baik terhadap metode penanaman hidroponik. Anda akan menemukan banyak sumber onlinr yang menagatakan bahea timat ideal untuk pemula di bidang hidroponik.

      Baca Juga: 10 Tanaman Hidroponik Untuk dibudidayakan dan Manfaat Kesehatannya

      Memulai Budidaya Tomat Hidroponik - Benih vs Kecambah

      Kecambah adalah cara termudah untuk sistem tumbuh hidroponik Anda sendiri. Anda dapat membelinya di toko hidroponik / kebun setempat.

      Tetapi menggunakan Kecambah tomat yang ditanam di luar ruangan  bukan ide yang baik  untuk sistem hidroponik. Biji yang berkecambah di tanah luar bisa terkontaminasi oleh hama dan kuman.

      Dan satu bibit yang terinfeksi sudah cukup untuk menghancurkan seluruh tanaman. Jadi, para pecinta hidroponik lebih suka menumbuhkan bibit mereka di dalam ruangan.

      Cara ini juga memungkinkan Anda untuk menumbuhkan varietas tomat pusaka yang lebih langka, karena ini biasanya tidak tersedia sebagai Kecambah di pembibitan atau toko taman.

      Cara Menanan Tomat Hidroponik

      1. Pemilihan Jenis Tanaman Tomat

      Langkah pertama, Anda harus mengetahui jenis-jenis tomat sehingga bisa menyesuaikannya dengan keinginan. Dikutip langsung dari Wikipedia mengenai buah tomat, dari ukuran dan bentuknya, tomat dibagi ke dalam beberapa kelompok seperti berikut:

      Tomat granola yang mempunyai bentuk bulat dengan bagian dasar mendatar. Granola dianggap secara umum sebagai tomat buah karena bisa dimakan langsung.
      Tomat gondol yang termasuk ke dalam tomat buah, biasa digunakan sebagai saus. Bentuknya lonjong oval yang berasal dari keturunan kultivar impor Roma.

      Tomat sayur yang terasa padat bila digenggam dan kerap dipakai ke dalam masakan.

      Tomat ceri atau tomat ranti dengan ukuran kecil yang tersusun berangkai pada tangkai buah yang panjang.

      Setelah mengetahui keempat golongan tomat, sekarang Anda bisa membeli benih tomat yang diinginkan. Untuk mendapatkan hasil tanaman yang berkualitas, maka gunakan bibit unggul yang bisa diperoleh di toko-toko pertanian. Setiap kemasan benih tertera sifat-sifat tanaman pada bagian labelnya untuk memudahkan Anda mengenal hasil tanaman tersebut nantinya.

      2. Penyemaian Benih Tomat

      Jika sudah selesai mendapatkan benih tomat unggul, maka cara menanam tomat dalam polybag yang berikutnya sama seperti cara berkebun hidroponik pada umumnya, yakni melakukan penyemaian benih. Benih yang berbentuk biji bisa disemaikan dalam media semai berupa polybag, rak semai, ataupun bedengan.

      Namun sebelumnya, Anda harus menyeleksi terlebih dahulu benih tomat yang ingin disemai. Biji yang tidak baik harus disingkirkan, ambil benih yang sehat saja untuk ditanam. Untuk mengetahuinya, Anda bisa merendam benih terlebih dahulu ke dalam larutan air hangat. Untuk hasil bibit yang lebih bagus, disarankan untuk menambahkan ZPT dan fungisida. Lakukan perendaman benih selama 24 jam, kemudian buang benih yang mengapung.

      Setelah memperoleh benih yang Sekarang Anda sudah bisa melakukan penyemaian benih. Ambil polybag dan isi dengan media persemaian lalu benamkan benih tomat hingga 1 cm ke dalam media persemaian. Tutup permukaan dan siram secukupnya. Setiap polybag hanya perlu diisi satu benih. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari dengan embrat.

      Selain polybag, Anda juga bisa menyemai benih dengan media tanam rockwool. Pertama-tama keringkan biji tomat, lalu semai dalam wadah plastik berbentuk kotak-kotak kecil yang menampung media sekam. Siram juga secukupnya. Lakukan penyemaian selama kurang lebih 1– 2 bulan, atau setidaknya sudah memiliki 5 helai daun sebelum dipindahkan ke media pertumbuhan sesungguhnya.

      3. Pembuatan Media Tanam Polybag

      Langkah berikutnya pada cara menanam tomat hidroponik yang harus Anda lakukan adalah menyiapkan media tanam dan polybag. Gunakan media tanam berupa campuran arang sekam yang dibuat sendiri dengan cara membakar padi kering dengan tanah dan kompos. Perbandingan ketiganya adalah 2:1:1.

      Hitung jumlah benih yang sedang disemai, samakan dengan polybagnya. Setiap polybag nanti akan diisi dengan satu benih tanaman. Masing-masing polybag diisi dengan campuran media tanam tadi, susun berjejer. Jangan lupa, pilih polybag dengan ketinggian cukup, antara 30 – 35 cm.

      4. Pemindahan Bibit Tomat

      Ada dua cara untuk memindahkan benih tomat dari tempat persemaian ke dalam polybag yang siap pakai untuk pertumbuhan tanaman.

      Pertama, bisa dengan mencabut bibit dengan cara menyiram media tanam pada tempat persemaian dengan air agar menjadi lunak, lalu cabut tanaman dengan hati-hati, jangan sampai akarnya putus ataupun rusak. Setelah itu, pindah masukkan tanaman secara tegak lurus pada lubang tanam yang ada di dalam polybag. Posisi akar pastikan tegak lurus, jangan ada bengkok ataupun terlipat. Bila akarnya panjang, maka atur kembali kedalaman lubang tanam agar sesuai.
      Kedua, Anda bisa memindahkan bibit dengan cara diputar. Tanaman tomat diangkat bersama dengan media yang di sekitarnya. Untuk media tanam tanah pada polybag semai, Anda bisa mengambil bibit siap tanam dengan memindahkan tanaman beserta tanahnya ke dalam polybag pertumbuhan. Polybag yang sudah dipakai untuk menyemai benih tadi bisa dipakai berulang-ulang.

      5. Pemberian Nutrisi

      Sistem hidroponik yang lebih tepat untuk pembudidayaan tomat secara hidroponik adalah dengan drip irrigation system yang menggunakan pompa. Namun karena besar kemungkinan menyulitkan Anda, maka Anda cukup menggunakan embrat yang berisikan larutan nutrisi tanaman hidroponik.

      Pupuk yang digunakan bisa Anda buat sendiri dari pupuk nutrisi khusus tanaman hidroponik, seperti Nutrisi AB Mix dan Lewatit HD-5. Pemberian nutrisi bisa dilakukan 2 – 4 kali sehari. Konsentrasi nutrisi untuk fase vegetatif dan generatif sangat berbeda, karena bersinggungan langsung dengan umur tanaman, terutama untuk fase vegetatifnya.

      6. Pemeliharaan dan Pengecekan Tanaman

      Kegiatan pemeliharaan dan pengecekan tanaman harus lebih sering dilakukan agar menghasilkan tomat yang benar-benar unggul dari segi kualitas. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan pada tahap ini adalah memeriksa secara rutin apakah ada daun-daun tomat tua yang berjatuhan di media tanam untuk dibuang.

      Selain itu, Anda juga perlu mengecek keberadaan serangga atau hama yang bisa merusak tanaman. Jika ada tomat yang busuk, bisa langsung dibuang. Jaga selalu media tanam agar tidak kering, siram rutin dan jangan terlalu basah untuk menghindari busuk akar.

      Siangi gulma yang terdapat pada polybag secara teratur. Jika terliha tanaman yang layu ataupun mati, segera singkirkan dengan cara dicabut bersama media tanamnya agar tidak menulari tanaman lain. Pastikan juga agar tanaman pada satu polybag dengan yang lain tidak bersinggungan demi terjaganya kualitas tanaman pada masing-masing polybag.

      Usir selalu hama secara manual. Buang daun atau batang yang dirusak oleh hama. Anda bisa menggunakan pestisida organik yang lebih aman untuk kesehatan dan lingkungan untuk menyemprot hama tanaman seperti ulat buah, ulat tanah, kutu daun hijau, lalat putih, dan lalat buah.

      7. Pemanenan

      Tahap panen tomat dalam polybag bis dilakukan setelah 2 – 3 bulan benih semai ditanam dan dirawat, itupun tergantung dari varietasnya. Ciri-ciri tomat yang siap panen bisa dilihat pada warna buah yang berubah dari hijau ke kuning-kuningan atau pada tepi daun terlihat kering dan batang sudah menguning.

      Petik buah tomat yang benar-benar matang, jangan semuanya karena tomat tidak matang secara serentakan. Proses pemetikan bisa dilakukan setiap 2 – 3 hari sekali dan jangan terlalu sering untuk menghindari kerusakan tanaman. Waktu pemetikan yang baik adalah di pagi dan sore hari dimana matahari sedang tidak terik.

      Satu tanaman hidroponik bisa dilakukan panen sebanyak 2 kali selama rentang waktu 10 bulan. Setelah melewati masa tersebut, tanaman harus diganti dengan bibit yang baru. Tomat yang telah dipetik sebaiknya tidak dicuci dengan air agar tidak cepat busuk. Untuk membersihkannya cukup dilap dan dibersihkan dengan kain kering yang kemudian bisa disimpan atau dikemas jika ingin dipasarkan.

      Varietas Tomat Hidroponik Terbaik

      Tomat adalah  tanaman asli Amerika Selatan . Bangsa Eropa yang menyebarkannya ke seluruh dunia. Setelah hampir empat abad budidaya, ada ribuan varietas tomat di dunia saat ini.

      Tomat Hidroponik Bukan Pilihan Terbaik Untuk Pemula

      Jika Anda sudah memiliki pengalaman menanam buah dan sayuran di taman luar ruangan, Anda mungkin cukup berpengalaman untuk menanamnya di dalam ruangan.

      Tetapi jika Anda baru mengenal konsep "menumbuhkan sayuran Anda sendiri", tomat bukanlah pilihan bijak sebagai tanaman hidroponik pertama Anda.

      Alasan utama adalah bahwa semua tanaman buah membutuhkan lebih banyak input dan perawatan daripada sayuran hijau dan herbal. Ini termasuk pemantauan campuran nutrisi yang cermat, dan pencahayaan yang memadai, belum lagi banyak perawatan dan pemangkasan.

      Dan terlebih lagi tomat rentan terhadap sejumlah bakteri, virus, jamur, dan hama yang berbeda.

      Virus mosaik tembakau, penyakit busuk jamur, dan berbagai infeksi bakteri dapat membunuh tanaman Anda. Lalat putih, banyak cacing, dan tungau laba-laba semua dapat muncul di area tumbuh dalam ruangan Anda, memakan dan membunuh tomat Anda.

      Jadi mungkin lebih baik jika Anda mempelajari dasar-dasarnya menggunakan tanaman yang lebih sederhana seperti selada, kangkung, basil atau thyme. Dan begitu Anda mendapatkan kredit hidroponik di bawah ikat pinggang Anda, Anda dapat mempertimbangkan menanam tomat.

      Peluang Usaha Tomat Hidroponik

      Bagi anda yang ingin Usaha Tomat Hidroponik sebagai tambahan penghasilan. Kalau anda hobi menanam, dan hasilnya bisa dijadikan sebagai tambahan penghasilan.

      Tidak perlu target yang muluk-muluk, sesuaikan dengan kemampuan anda, yang penting hobi tersalurkan.

      Ingat! Sudah banyak orang yang sudah mencoba dan hasilnya cukup memuaskan. Sudah banyak yang mencoba dan tidak mengalami kesulitan. Anda pun tentunya bisa seperti mereka.

      Pertama, anda harus membuat rencana yang mudah, misalnya target menanam tomat 100 tanaman. Biasanya satu batang tomat bisa menghasilkan 4 kg buah tomat, jika 100 batang anda bisa memperoleh 400 kg.

      Untuk menanam 100 tomat hidroponik ini, sebelumnya anda harus punya sistem hidroponik NFT atau fertigasi untuk 100 tanaman tomat. Selanjutnya, saya akan tunjukkan analisa usaha tomat hidroponik 100 batang berikut!

      Pengeluaran
      Benih tomat 120 biji × @ 250 = Rp. 30.000
      Rockwool Ekonomis 1 × @20.000 = Rp. 20.000
      AB Mix 3 × @90.000 = Rp. 270.000
      Listrik 60 kWH × @290 = Rp. 17.400
      Perawatan = Rp. 200.000
      Total Pengeluaran = Rp. 537.400

      Pemasukan
      Panen Tomat 400 kg × @18.000 = Rp. 7.200.000
      Keuntungan (Umur panen 60 hari) = 6.662.600

      Untuk mendapatkan 100 pohon tomat, anda harus menyiapkan benih lebih dari 100 tentunya, karena tidak semua biji berhasil tumbuh, dan tidak semua biji yang tumbuh bisa sampai dewasa dan berbuah. Untuk cara menanam tomat hidroponik.

      Pada saat panen, harga jual tomat saat ini (Agustus 2019) adalah Rp. 18.000/kg. Harga sesuai dengan data dari Harga Rata-Rata Komoditas (Agustus 2019) di Pasar Induk Kramat Jati Jakarta. Harga ini merupakan harga yang bagus, karena saat ini pada musim hujan banyak tomat yang gagal panen.

      Untuk mengatasi gagal panen saat hujan, dimana banyak sekali hama lalat buah, sebaiknya anda perlu memasang perangkap lalat buah, atau screen net untuk menutupi tanaman tomat.

      Terakhir, tetaplah berusaha dan berdoa, agar usaha kita dapat berjalan dengan restu yang Maha Kuasa.

      Jika ada dari teman tani demua yang ingin ditanyakan atau inngn dibagikan dapat memberikannya di kolom komentar, penulis akan senantiasa membalasnya. Terimakasih..

      Comments