Peluang Usaha Budidaya Kangkung Hidroponik 21 Juta per Tahun Skip to main content

Peluang Usaha Budidaya Kangkung Hidroponik 21 Juta per Tahun


    Kangkung yang dulu dikenal sebagai sayuran murah dan kurang berharga kini mulai dilirik para pebisnis. Pasalnya, tidak sedikit cerita inspiratif mengenai pebisnis yang sukses meraup omset hingga puluhan juta rupiah per bulan dengan menjalankan budidaya kangkung hidroponik. Apa sebenarnya bisnis kangkung yang satu ini dan apa perbedaannya dengan budidaya kangkung pada umumnya?

    Credit: kompasiana.com

    Teknik hidroponik sendiri merupakan teknik bercocok tanam tanpa tanah. Alih-alih menggunakan tanah sebagai media utama, hidroponik memanfaatkan bahan seperti sekam, pasir, air, dan bahan lainnya. Dengan teknik seperti ini, Anda tidak membutuhkan lahan yang luas untuk melakukan penanaman. Hal inilah yang membuat hidroponik sangat digemari, bahkan oleh mereka yang tinggal di area perkotaan.

    Analisa Usaha Kangkung Hidroponik

    Anda dapat gunakan lahan Anda untuk menanam kangkung dengan memakai sistem hidroponik NFT.

    Kenapa hidroponik NFT? Karena sayuran hidroponik nilai jualnya tinggi, tidak perlu kotor dan tidak repot dalam pemeliharannya, dan tidak memerlukan lahan yang luas. Sebagai ilustrasi, dengan luas lahan hanya 12m x 2 m kita sudah bisa menghasilkan kangkung 1 kg setiap hari.

    Berapa omzet penjualan yang kita dapat dalam sebulan dan berapa biaya investasi peralatan utama dan biaya operasi sehari-harinya.

    Harga jual kangkung hidroponik untuk bungkusan yang 250 gram di pasar modern adalah Rp. 20.000,-.

    1 kg kangkung adalah 1000/250 = 4 bungkus
    Harga 4 bungkus kangkung 4 x Rp. 20,000,- = Rp. 80,000,-
    Omzet 1 bulan adalah 30 x Rp. 80,000,- = Rp. 2,400,000,-

    Mari kita menghitung kebutuhan biaya investasi peralatan hidroponik nft yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 kg kangkung sehari selama 1 bulan. Kita akan memakai informasi dari pengalaman selama ini untuk menghitung kebutuhan peralatannya.

    Untuk kebutuhan persemaian :

    • Persemaian dari bibit sampai siap dipindahkan butuh waktu sekitar 6 hari.
    • 1 bulan dapat melakukan persemaian 30 hari/ 6 hari = 5 siklus.
    • 1 siklus adalah 6 x 40 = 240 semai
    • Untuk tray semai yang 128 lubang, kita butuh 2 tray semai
    • Harga tray semai adalah Rp. 13.000,-, 2 tray semai jadi 2 x Rp. 13,000,- = Rp. 26.000,-

    Kebutuhan sistem hidroponik nft yang kita butuhkan adalah :

    Pertumbuhan kangkung sampai ukuran siap panen = 14 hari.

    • 1 bulan dapat tanam 30 hari/14 hari = 2 siklus. Jadi kita investasi peralatan untuk 1 siklus saja.
    • 1 lubang tanam menghasilkan 25 gram, 1 kg kangkung berat bersih butuh 1000/25 =40 lubang tanam
    • Dalam 14 hari kita butuh 40 x 14 = 560 lubang tanam per siklus.
    • Paket nft 10 m talang trapisium horizontal dengan 600 lubang tanam dengan atap Rp. 18.000.000,-


    Komponen biaya operasi sehari-hari yang meliput :

    Nutrisi:

    • 1 liter nutrisi konsentrat dapat memenuhi kebutuhan 170 lubang tanam selama 1 bulan
    • Kebutuhan nutrisi selama 1 bulan = 560 /170 = 3,3 liter nutrisi konsentrat
    • Harga 1 liter konsentrat adalah Rp. 27,000,-
    • Biaya nitrisi per bulan adalah  3,3 x Rp. 27,000,- = Rp. 89,100,-
    • Ph Up Down (dipakai jika Ph nutrisi terlalu asam atau basa) = Rp. 33.000,-

    Bibit

    • Bibit sayur 80 biji x 30 hari = 2400 bibit
    • 3 paket bibit kangkung 35 gr (700 biji) Rp 8.500 x 3 = Rp 25.500.-

    Media tanam rockwool :

    Total kebutuhan rockwool adalah untuk 30 hari x 40 lubang tanam = 1200 rockwool
    1 potong rockwool dapat untuk 2 lubang tanam. Jadi dibutuhkan 1200/2 = 600 potong rockwool

    • 50 potong rockwool = Rp. 9,500,-.
    • Biaya rockwool untuk 30 kg kangkung adalah Rp. 9,500,- x 600 /50 = Rp. 114,000,-


    Biaya listrik operasi pompa (pompa 5200) 24 jam dan 30 hari :

    • Pemakaian listrik 1 pompa adalah 60 watt/jam, untuk 24 jam dibutuhkan 60 x24 = 1440 watt/hari
    • Pemakaian selama 30 hari adalah 1440 x30/1000 = 43.2 kwh.
    • Harga 1 kwh = Rp. 1500,-.
    • Biaya listrik selama 30 hari adalah 43.2 x1500 = Rp. 64,800,-


    Ringkasan Omzet dan biaya adalah :
    Omzet sayuran kangkung 1 bulan ( 30 kg) : Rp. 2,400,000,-

    Investasi peralatan :

    • tray semai : Rp. 26,000,-
    • Paket hidroponik nft 600 lubang tanam : Rp.18,000,000,-
    • TDS-EC meter dan pH meter (untuk mengukur nutrisi) = Rp 260.000,-
    • Biaya penyusutan (pengembalian modal investasi) sebulan dengan jangka waktu 5 tahun = (18.000.000,+ 26.000 + 260.000)/5/12 = Rp. 305,000,-


    Biaya pengeluaran bulanan :

    • Nutrisi : Rp. 89,100,-
    • Rockwool : Rp. 114,000,-
    • Bibit Rp 25.500,-
    • Ph Up Down Rp 33.000,-
    • Pemakaian listrik : Rp. 64.800,-
    • Biaya amortisasi (penyusutan peralatan) : Rp. 300,500
    • Total Biaya operasi sebulan = Rp. 626.900,-
    • Hanya dengan investasi Rp. 18,286,000,- menghasilkan sayuran kangkung 1 kg/hari, dengan biaya pengeluaran sebulan Rp. 626.900,- Maka Anda akan mendapat keuntungan kotor dalam sebulan kurang lebih = Rp 2.400.000 – Rp 626.900 = Rp 1.773.100,-


    Berarti dalam satu tahun, hanya dengan berbisnis kangkung, Anda mendapat keuntungan 12 x Rp 1.773.100 = Rp 21. 277.200,-. Dalam satu tahun Anda sudah balik modal. Cukup menarik bukan?

    Peluang dan Kelebihan Kangkung Hidroponik

    Bisnis Kangkung Hidroponik
    Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat akan hidup sehat, jumlah konsumsi sayur tanpa pestisida juga semakin meningkat. Kangkung yang ditanam menggunakan teknik hidroponik juga mulai banyak dipilih karena tidak menggunakan pestisida selama penanamannya. Fenomena ini tentunya membuka peluang bisnis yang sangat lebar bagi para pegiat agribisnis.

    Ada beberapa keuntungan yang ditawarkan jika Anda memulai budidaya kangkung menggunakan teknik hidroponik. Berikut ini beberapa faktor yang membuat kangkung hidroponik semakin banyak diminati oleh masyarakat Indonesia:

    Tidak membutuhkan lahan luas

    Banyak pegiat agribisnis yang mengeluhkan soal permasalahan lahan. Memiliki tempat tinggal di tengah perkotaan tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang ingin memulai budidaya tanaman. Dengan hadirnya teknik hidroponik, permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan mudah. Anda tidak membutuhkan lahan yang luas karena hidroponik dapat ditempatkan hampir di mana saja.

    Untuk menghemat lahan, Anda bisa membuat tatakan atau rak bersusun untuk menanam kangkung. Dengan demikian, jumlah produksi Anda akan semakin besar namun tidak membutuhkan perluasan lahan. Cara ini sangat efektif dan telah dipraktekkan oleh pegiat bisnis sehingga mereka bisa meraup omset ratusan juta rupiah.

    Modal tidak terlalu besar

    Jika Anda ingin memulai bisnis dengan modal kecil namun belum menemukan ide,budidaya kangkung secara hidroponik bisa menjadi solusi praktis. Untuk menjalankan budidaya tersebut Anda tidak perlu membutuhkan modal yang besar.Bibit kangkung bisa Anda peroleh dengan harga yang sangat murah. Media yang dibutuhkan juga dapat diperoleh secara mudah dengan harga terjangkau.

    Untuk tempat penanaman, Anda bisa meletakkan bibit kangkung dalam polibag atau pipa berlubang. Maksimalkan lahan yang Anda miliki untuk mendapatkan untung yang lebih besar. Berbagai alat dan bahan tersebut membutuhkan modal yang tidak terlalu besar sehingga cocok untuk Anda yang baru belajar bisnis dalam dunia budidaya sayuran.

    Perawatan mudah

    Kangkung merupakan salah satu jenis sayuran yang sangat mudah dalam hal perawatan.Tanaman tersebut tidak membutuhkan perhatian ekstra sehingga tidak menghabiskan waktu Anda. Setelah pembibitan dan pemindahan bibit, maka perawatan yang diperlukan hanyalah penyiraman atau pemupukan saja.

    Tanaman sayur yang satu ini juga sangat tahan terhadap segala kondisi. Asalkan Anda rutin memperhatikan kelembaban tanah, maka tanaman akan tumbuh dengan sangat baik hingga masa panen tiba. Karena minimnya perawatan, Anda bisa menggunakan waktu untuk melakukan aktivitas lainnya.

    Masa panen cepat

    Bisa dikatakan bahwa kangkung merupakan sayuran hijau yang paling cepat dipanen.Tanpa menunggu lama, kangkung darat dapat dipanen setelah memasuki usia 30hari. Bahkan kangkung darat membutuhkan waktu yang lebih cepat yaitu sekitar 14hari saja. Cepatnya masa panen tentu saja membuat Anda semakin untung.

    Cara Menanam Kangkung Hidroponik

    Anda tertarik untuk memulai bisnis budidaya kangkung dengan tanaman hidroponik? Tentunya Anda perlu mempelajari cara menanam kangkung menggunakan teknik tersebut. Menanam kangkung secara hidroponik sangat mudah, tidak jauh berbeda dengan menanam secara konvensional. Langkah-langkah yang diperlukan meliputi persiapan, pembibitan, perawatan, dan panen.

    Untuk Anda yang ingin belajar budidaya kangkung secara hidroponik, perhatikan langkah-langkah berikut ini:

    Persiapan alat dan bahan

    Untuk memulai penanaman, Anda perlu mempersiapkan alat dan bahan. Karena menggunakan teknik hidroponik, Anda tidak perlu khawatir akan mengeluarkan dana yang besar untuk tahap ini. Cukup siapkan berbagai alat dan bahan sebagai berikut:

    • Benih kangkung berkualitas yang bisa Anda dapatkan di toko pertanian.
    • Pupuk hidroponik
    • Zat Pengatur Tumbuh
    • Wadah (baskom, besek, atau polibag)


    Penyemaian Kangkung Hidroponik

    Setelah mempersiapkan alat dan bahan, langkah selanjutnya adalah penyemaian. Pada tahap ini, Anda perlu terlebih dahulu memilih benih kangkung yang berkualitas agar menghasilkan kangkung berkualitas pula. Sebelum menyemai, siapkan wadah yang akan digunakan. Melakukan penyemaian langsung lebih mudah dan aman karena tidak perlu memindah tanaman.

    Siapkan wadah berupa besek yang dimasukkan ke dalam baskom atau polibag kemudian isi dengan sekam atau pasir yang telah dicampur dengan kompos. Setelah siap, tanam benih-benih kangkung dengan kedalaman sekitar 1 cm saja. Jangan menempatkan terlalu banyak benih pada satu wadah. Dalam beberapa hari, benih kangkung akan tumbuh.

    Pemberian nutrisi Kangkung Hidroponik

    Tanaman hidroponik membutuhkan nutrisi tambahan karena tidak bisa mendapatkan nutrisi yang cukup dari sekam dan pasir. Berikan nutrisi hidroponik dengan cara mencampurkan 5 ml nutrisi dengan 1 liter air. Aduk hingga rata, kemudian siramkan ke dalam baskom yang berisi besek. Air akan meresap ke dalam besek sehingga bisa diserap oleh akar tanaman.

    Perawatan Kangkung Hidroponik

    Memasuki tahap perawatan, kangkung hanya membutuhkan asupan nutrisi rutin untuk pertumbuhannya. Dengan demikian, Anda tidak boleh melewatkan pemberian nutrisi hidroponik secara rutin.

    Masa Panen Kangkung Hidroponik

    Setelah berumur sekitar 30 hari, kangkung akan terlihat tinggi dan segar. Inilah waktu untuk memanen kangkung. Anda bisa mencabut dengan akarnya kemudian memanfaatkan kangkung untuk dijual atau dikonsumsi sendiri. Budidaya kangkung hidroponik sangatlah mudah. Selain cepat, Anda juga tidak membutuhkan dana yang besar untuk menjalankan bisnis tersebut.

    Demikian artikel peluang usaha Kangkung hidroponik yang dapat anda jalankan dengan sederhana.

    Bagi teman tani yang memiliki pertanyaan atau ingin membagikan sesuatu dapat mengirimnya di kolom komentar. Penulis dengan senang hati akan membalasnya.

    Comments