Peluang Budidaya Cabe Rawit Hidroponik Sederhana Skip to main content

Peluang Budidaya Cabe Rawit Hidroponik Sederhana


    Cabe rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan salah satu tanaman hortikultura dari jenis sayuran yang banyak diperlukan oleh masyarakat sebagai penyedap rasa masakan. Kebutuhan Cabe rawit cukup tinggi yaitu sekitar 4kg/kapita/tahun.


      Berdasarkan hasil sensus pertanian yang dilakukan BPS 2013. Cabe rawit merupakan jenis tanaman holtikultura semusim yang paling banyak diusahakan oleh rumah tangga di Indonesia (1.116.476 rumah tangga).

      Credit: hortidaily.com

      Budidaya Cabe rawit dapat dilakukan dengan cara hidroponik. Salah satu kelebihan sistem hidroponik adalah tanaman dapat dibudidaya pada kondisi lingkungan yang terkontrol. Pada sistem hidroponik faktor lingkungannya seperti ketersediaan air, suhu, dan kelembaban relatif dapat diatur, selain itu organisme penggangu tanaman lebih sedikit.

      Hidroponik substrat merupakan budidaya tanaman yang tidak memerlukan lahan yang subur, untuk medianya tidak menggunakan tanah. Penanaman tanpa tanah dapat menjadi alternatif yang cocok sebagai pengganti media tanam dengan tanah, menyatakan bahwa sayuran yang ditanam pada media tanam substrat memberikan hasil lebih tinggi dibandingkan dengan yang ditanam di tanah.

      Media substrat yang ada di pasaran macamnya ada banyak antara lain, rockwool, cocopeat, hidroton, pasir malang, dll. Permasalahan yang muncul adalah mahalnya harga media susbtrat tersebut. Oleh karena itu perlu dicari media alternatif yang mudah diperoleh, tersedia melimpah dan memiliki harga yang murah seperti limbah pecahan batu bata, pecahan genteng, pasir pantai, serabut aren, dan sekam.

      Substrat serat kayu ramah lingkungan dan dapat digunakan sebagai pengganti substrat rockwool dalam praktek hortikultura. Bahan organik dapat meningkatkan kapasitas menahan air, daya larut unsur hara P, K, Ca, Mg (Hayes, Clapp 2001). Media tanam berfungsi sebagai tempat berpegangnya akar tanaman yang ditanam dan untuk menyerap larutan nutrisi saat disiramkan atau diteteskan.

      Larutan nutrisi tersebut lalu diserap oleh perakaran. Media tanam pada sistem hidroponik subtrat macamnya ada banyak, hal ini disesuaikan dengan jenis tanaman yang dibudidayakan. Bahan organik sebagai penahan kelembaban, dan bahan anorganik sebagai bahan yang tepat untuk penyedia porositas di media pertumbuhan.

      Tanaman yang berbeda mengkendaki media yang berbeda sebab setiap media tanam mempunyai sifat fisik dan kimia sendiri yang berbeda antar satu dengan lainnya, sehingga setiap tanaman mempunyai media khusus tersendiri yang dapat menunjang pertumbuhan optimumnya.

      Oleh karena itu budidaya secara hidroponik harus mendapatkan hara melalui larutan nutrisi yang diberikan. Penambahan NPK pada nutrisi standar ab mix diharapkan dapat memacu respon pertumbuhan tanaman menjadi lebih baik dan produksi buah yang maksimal.

      Cara Menanam Cabe Hidroponik

      Langkah pertama yang harus kita lakukan adalah perisapan, meliputi persiapan pengetahuan, perisapan alat, dan perisapan perlengkapan-perlengkapan Hidroponik. Setelah dirasa semua siap, langkah selanjutnya adalah:

      • mempersiapkan benih biji cabe
      • Pembenihan atau Penyemaian Benih biji cabe
      • Perawatan Bibit Cabe
      • Memindahkan bibit cabe ke media tanam
      • Perawatan dan Pemberian Nutrisi
      • Pemanenan tanaman cabe hidroponik


      1. Persiapan Benih Tanaman cabe

      Jika kita ingin menananam cabe dengan sistem hidroponik, kita perlu benih ada banyak pilihan cabe yang tersedia baik cabe lokal maupun cabe import.

      Untuk benih kita bisa mendapatkannya di dapur atau di pasar-pasar terdekat, pilihlah cabe yang sudah benar-benar matang (tua tidak berpenyakit) agar kualitas benih bagus.

      Langkah selanjutnya, Keringkan cabe yang telah di seleksi dengan cara di angin-anginkan. Setelah cabe kering, belah dan ambil benih cabe lalu masukkan kedalam air hangat kurang lebih 3 jam, biji cabe yang tenggelam itulah yang bagus kita jadikan sebagai benih.

      2. Pembenihan atau Penyemaian Benih Cabe

      Untuk  penyemaian benih cabe yang di tanam dengan sistem hidroponik prosesnya sama saja dengan cabe yang kita tanam dengan media tanah. Berikut untuk lebih jelasnya :


      • Perendaman benih cabe yang akan di semai dengan air hangat kurang lebih 3 jam kita juga bisa menambahkan vitamin atau pengatur tumbuh seperti (ZPT) yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan si benihDan Pastikan benih cabe yang diambil adalah biji yang  benar-benar tenggelam karena benih yang tenggelam lebih baik dari pada yang mengapung
      • Usai prosess perendaman, bungkuslah benih cabe dengan menggunakan kain basah selama 24 jam. ini bertujuan untuk  mempercepat perkencambahan benih.
      • Setelah benih cabe di bungkus dengan air basah selama 24 jam,selanjutnya memindahkan ke media peyemaian, kita bisa menggunakan media semai yang berupa campuran tanah, kompos/pupuk kandang dan arang sekam, dengan ukuran perbandingan 1:1:1, masukan campuran tadi (tanah,pupuk, arang sekam) kedalam pot atau polybag mini
      • Sebar biji cabe ke dalam polybag. Buatlah lubang dengan kedalaman 0,5 cm di tengah -tengah media semai untuk peresapan.

      3. Perawatan Bibit Cabe


      • Bibit yang sudah di tanam di polybeg, selanjutnya di siram setiap pagi dan sore hari, bisa menggunakan semprotan halus agar tidak merusak bibit, usahkan jangan merendam bibit, tapi hanya sekedar lembap saja
      • Proses tersebut di lakukan kurang lebih 3 sampai 4 hari hingga keliatan berkecambah. Kita juga bisa memberinya nutrisi agar cepat tumbuh.


      4. Pemindahan Bibit Ke Media Tanam

      Setelah bibit cabe berumur 21-24 hari, maka bibit cabe siap di pindahkan dari media semai ke media tanam atau bibit cabe memiliki daun sebanyak 4-5 helai. Di tahap ini bibit harus di jaga dan dirawat dari gulma.

      5. Perwatan dan Pemberian Nutrisi

      Perwatan tanaman yang meliputi penyiraman, pemasangan air, pemangkasan tunas dan Pemberian nutrisi. Pemasangan ajir dengan cara di tancapkan di tanah, jangan di polybagnya jika dipolybagnya dikawatirkan bisa merusak akar tanaman tersebut.

      Nutrisi harus mencukupi kebutuhan nutrisi tanaman mencakup unsur makro sperti Ca, N, P, K dan Mg. Kita juga dapat menggunakan pupuk AB mix atau kita juga bisa menggunakan pupuk hidroponik lainnya yang bisa kita dapatkan di toko pertanian terdekat dan melalui internet.

      Kapan Nutrisi  diberikan ?

      Nutrisi yang diberikan untuk tanaman Cabe hidroponik yaitu Ab Mix, terdapat dua jenis nutrisi Ab Mix  yang biasa di jual di pasaran, yaitu nutrisi yang bersifat umum dan nutrisi yang bersifat khusus.

      Nutrisi yang bersifat umum terdiri dari dua tipe yaitu nutrisi untuk tanaman buah dan nutrisi untuk tanaman sayur. Sedangkan nutrisi Ab Mix yang bersifat khusus adalah nutrisi yang sengaja di racik secara spesifik untuk jenis tanaman tertentu, seperti Ab mix tomat, Ab Mix terong, Ab Mix Cabe, Karena kita membahas Cabe maka gunakan yang cocok yaitu nutrisi khusus untuk Cabe.

      Dosis pemberian nutrisi untuk tanaman cabe hidroponik :


      1. Awal penanaman : 750 ppm
      2. 2 minggu setelah penanaman : 1000 ppm
      3. 3 minggu setelah penanaman : 1500 ppm
      4. 4 minggu setelah penanaman : 2000 ppm
      5. Masa generatif hingga panen : 2500 ppm

      Pemberian Nutrisi dilakukan dari pagi hingga sore hari , sebanyak 6 kali dalam satu hari, pada malam hari biarkan dia berekplorasi dengan nutrisi tersebut, dan Setiap seminggu sekali berikan tanaman dengan air yang tidak dicampuri nutrisi selama satu hari.

      Penyakit dan Hama Tanaman Hidroponik

      Penyakit dan hama pada tanaman Cabe hidroponik tidak jauh berbeda dengan Cabe yang di tanam pada lahan tanah. Penyakit yang biasa menyerang tanaman cabe antara lain penyakit busuk buah, layu, busuk batang, antraknosa, dsbg.

      Sedangkan hama-hama yang sering di temuai antara lain seperti : tungau, kutu daun, ulat tanah, ulat grayak dsbg. Berikut cara Penanganannya

      6. Pemanenan Tanaman Cabe Hidroponik

      Cabe yang sudah berwarna kuning atau merah menandakan cabe tersebut sudah dapat di panen, usia pemanenan biasanya membutuhkan waktu 9 minggu setelah penanaman, selanjutnya setiap 7 hari sekali biasanya sudah tumbuh lagi, tergantung Varietas.

      Analisa Usaha Cabe Hidroponik vs Cabe Konvensional

      Analisa usaha hidroponik cabe sedikit berbeda dengan analisa usaha cabe konvensional. Pertama, pada metode hidroponik persiapan lahan hanya dilakukan sekali saja, yaitu dalam pembuatan instalasi hidroponik. Pada pertanian konvensional Anda harus menyiapkan lahan setiap sebelum musim tanam dengan membuat bed atau bedengan, lalu menutup bed dengan mulsa untuk menghindari tumbuhnya gulma atau rumput pengganggu. Biaya untuk membuat bedengan dan membeli plastik mulsa tidak sedikit tergantung luasnya lahan.

      Hal diatas menunjukkan hidroponik cabe sedikit lebih menguntungkan karena hanya makan biaya dan tenaga awal sekali saja. Karena instalasi hidroponik bisa dipakai sepanjang tidak rusak. Keuntungan usaha hidroponik cabe lainnya adalah tanpa gulma dan lebih sedikit ancaman dari hama tanaman.

      Hama dan penyakit tanaman pada metode hidroponik lebih terkontrol. Hama biasanya menyerang dengan mudah pada lahan konvensional, demikian juga gulma, jamur dan lainnya. Namun begitu Anda tetap tidak boleh lengah dalam memperhatikan pertumbuhan tanaman.

      Tanaman cabe yang ditanam dengan metode konvensional juga harus rutin mendapat pasokan air, jika tidak maka tanaman mudah layu dan mati. Penggunaan mulsa selain menghindari tumbuhnya gulma juga dilakukan untuk mengurangi penguapan air tanah. Dengan demikian kandungan air pada lahan pertanian cabe bisa diatur. Dengan pertanian hidroponik Anda akan lebih bisa memastikan ketersediaan air yang cukup serta nutrisi yang optimal bagi tanaman cabe Anda.

      Dalam analisa usaha hidroponik cabe, modal awal yang besar menjadi kendala yang cukup serius. Namun demikian, kita bisa mengatur siasat agar bisa lebih hemat. Caranya adalah dengan menggunakan bahan alternatif yang lebih murah. Misalkan penggunaan pipa PVC bisa kita ganti sementara menggunakan terpal untuk penanaman pertama. Setelah panen, kita bisa mengganti secara perlahan sehingga modal yang kita tanamkan bisa dilakukan secara bertahap.

      Demikian artikel untuk peluang budidaya Cabe rawit konvensional. Jika ada dari teman tani yang ingin bertanya atau membagikan sesuatu dapat mengirimnnya di kolom komentar, penulis akan dengan senang hati membalasanya. Terimakasih

      Comments